Wednesday, November 07, 2007

Dunia Ini Panggung Sandiwara Yeahhhh!

Boooo .. Percaya nggak sih kalo gue bisa nulis serius dan melankolis? Gue nemu tulisan gue di arsip tulisan2 gue yang terbengkalai . Ya Ampyuuunn kalo baca tulisan itu sih yang terbayang penulisnya adalah cewek manis, ayu rupawan .. pake kebaya dan dia itu pasti tetangganya Ibu Kartini .. jaman dulu banget bahasanya .... hhihiih

Tapi kayanya sih yang nulis ituu tuh personality gue yang lain dehhhh ... *ngelirik buku sybill, wanita dengan kepribadian ganda*

Tulisannya manaaa? Oh iyaa lupaaaa hihihi ... Nih baca dehhhh sambil ngemil juga boleh kok .. bebassssss ... cuma urusan berat badan tanggung ndiri yak ... Mulaaaaaiiiiii !!!!


Selarit Renungan di Malam Lebaran

Dunia memang tidak pernah akan berhenti berputar sampai tiba waktunya harus berakhir nanti
Dan hidup hanya sebatas pengulangan hari demi hari
Kekuatan diri membuat hari demi hari menjadi tidak membosankan
Hidup bergerak sesuai dengan takdir yang harus dialami tiap manusia
Melihat wajah-wajah terkasih penuh senyum menyambut lebaran membuat sesak di dada karena rasa haru yang menohok jauh ke dalam jiwa
Serasa kutemukan kembali jalan pulang ke kedamaian yang sempurna
Seketika rindu membuncah dari setiap relung hatiku yang selama ini membeku
Kerinduan akan kebersamaan yang akhirnya terbayar sudah
Takbir terus berkumandang tanpa henti dan suaranya terus menembus langit
Setitik air mata jatuh di pangkuan saat hati kembali mencair
“Terlalu lama hamba tersesat Ya Allah … Terlalu lama hamba duduk di atas kesombongan hamba … Terlalu lama hamba sibuk mencari yang sedianya sudah kau berikan untuk hamba” Kembali terbayang wajah-wajah terkasih yang hampir saja terlupakan
Dan kembali setitik air bening mengalir di pipi membuat isakan lembut yang untung saja tidak ada yang mendengarnya
Kekecewaan hampir membakar semua kebaikan dan arti mereka dalam hidupku
Harapan semu hampir saja meluluh lantakan peran mereka dalam membantuku tumbuh dewasa
Seketika jiwa menjerit ‘tuk aku terus alirkan kebaikan untuknya.
“Aku membutuhkan itu !!!”
Duduk terpaku dalam hening di tengah malam dengan memegang secangkir kopi
Kutarik nafas panjang ‘tuk alirkan harumnya kehidupan di bawah atap dimana aku dibesarkan
Aku tidak pernah menyadari kalau aku begitu merindukan segala bau-bauan yang tercium saat aku menarik nafas di sini
Ini rumahku … tempat dimana kedamaian akan aku dapatkan walaupun ditengah hiruk pikuk masalah para penghuninya
Kulihat cinta saat ibu dan bapak beradu pendapat hanya karena sebuah gelas di atas meja yang dipindahkan
Kulihat cinta saat aku memandang kesal kedua adikku yang terkadang kulihat begitu kekanak-kanakan
Kulihat cinta saat adik-adikku memprotes gaya hidupku yang terlalu cuek
Kulihat cinta bertebaran dimana-mana .. Di dalam rumah ini …
Ya Allah betapa bodohnya aku karena selama ini aku tidak pernah menyadarinya
Takbir terus berkumandang walaupun suaranya kian melemah
Tapi suara keras dari jiwaku yang menuntut aku menjadi lebih baik terus mengeras mengalahkan suara takbir
Saat kureguk kopi hangatku dalam kegelapan cairan hitam itu membantuku memberi kehangatan di malam yang ternyata baru kusadari begitu dingin
Dan aku sudah bisa tersenyum dengan hatiku walaupun rintik hujan mulai terdengar dan suara petir mulai terdengar mengiringi irama titik air menghantam atap asbes yang sudah beberapa kali diganti
Denyut jantungku tanpa sadar seirama dengan suara titik air di luar sana berpacu dengan suara TV yang sangat keras sementara dua penontonnya terlelap
Senyum di bibir makin melebar melihat kedua orang tua tercinta tertidur saling berhapadan
Senyum yang sama lebarnya ketika kubalas salam mereka sebelum keduanya berangkat sholat Tarawih bersama di malam terakhir Tarawih
“Alhamdulillah .. Terima Kasih Ya Allah”
Bisikan itu terdengar dari hati mengiringi titik air mata yang sudah kesekian kali meluncur di pipiku yang sudah tidak lagi mulus karena umur yang terus bertambah …
Kucoba resapi apa yang ada di dalam diriku
Tak lagi ada yang kutemui selain kedamaian dan merasa bahagia berada di rumahku sendiri
Suara takbir semakin melemah. Tapi beberapa jam lagi suara takbir akan kembali terdengar dari jutaan mulut dan semoga juga dari hati setiap muslim
“Allahu akbar walillah ilham” gumamku dengan harapan tersimpan kuat dalam hati dan doa agar kesadaran akan kebaikan ini bukan cuma untuk satu hari saja ….


Ihik ihik .. huwaaaaaaaaaa ... gue jadi terharu biru ungu kelabuuuuuu huhuhuhu .... Kira2 apa gerangan yang ada di pikirankyu saat itu yaaa .. Yang jelas ya booo gue dulu pernah hampir tersesat tapi keburu sadar hiks. Namanya juga orang hidup .. ya hidup gue nggak cuma model komedi ala Warkop aja. Ada juga cerita najisme pake banjir aer mata model sinetron Multivision .. Atau cerita serius campur komedi mirip sinetronnya Bang Deddy Mizwar ....

Lha iyaaa .. soale kan kalo kata Bang Ahmad Albar yang kribo ituhhhhh

*eh gosip dulu bentar .. pernah liat Bang Ahmad Albar di Sarinah Thamrin .. papasan gitu di pintu .. orangnya ramah .. sempat lah bertukar senyum .. dan tadinya kan dia gue kira bau ketek dan rambut kribonya bau badek ehhh ternyata enggak bo. Wangi kok .. hehehe gue jadi malu ati udah nuduh semena2 .. dan tampangnya nggak jelek kaya di tipi. Simpatik dan berkarisma gituhh. Gue langsung nge batin "pantesan dulu cut keke termehe2 sama dia" hihihi gossip slesai*


Okeh lanjutkan kalo kata Bang Ahmad Albar tuh yaaa

"Dunia ini Panggung Sandiwara .. Ceritanyaaaa mudah berubahhh .. Ada peran wajar ada peran berpura2 ... Setiap kitaaaaa dapat satu peranan yang harus kita mainkan ... yeaaaaaaah"


Bukan begitu?!?!




4 comments:

Anonymous said...

aduuuh..., makasih mengingatkan, pantesan langkah ini terasa berat mencari kebahagiaan .. ternyata kebahagiaan itu yang menahan kita untuk tetap bersama dan semua itu ada dirumah dan dirumah ya, ayo kita pulang kerumaaaaaah sungkem sama romo lan ibu ... satu dua ..satu dua .. satu dua .. kiri kiri kiri kanan kiri ...

Bakhrian said...

jeung...
pas nulis itu.. lagi kesambet ya?
kesambet dewa cupid ya?
hehehe

Anonymous said...

aku percaya banget itu tante yang nulis, tapi pas ada moment apa di hati tante yang bwat tulisan itu ngalir kayak banjir yang bentar lagi datang hehehehe oh ternyata selain minta aku urutin tante juga suka dapat inspirasi ya selamat ya!
tante coba cari lagi sapa tau masih banyak tulisan2 tante yang lebih baik dari ini tapi simpah ya maknanya dalam kok!dan feeling tante bwat si pembaca dapat(sok tau ya aku hehehe)dadah .ari depok.

Anonymous said...

Jonichipas mai pren ...
Hehehhe .. hayoo kiri kanan depan belakang .. empat enem .. empat enem ... yang rapet ... kiri kanan .. maklum bis trakhir nih .. tariiikk !!!


Mas Bakh,
hihihi kayanya sih kesampet jin iprit penunggu pu'un sawo depan rumah ...

Arie,
situ kebanyakan memuji ahhhh ...
perlu pulsa? hihihi canda deng ...